DefinisiMasdar Dan Contohnya Dalam Bahasa Arab. Definisi Masdar - Bagian kedua dari anggota isim-isim yang dinashabkan adalah masdar, dimana sebelumnya telah dibahas bagian yang pertama yaitu maf'ul bih. Secara bahasa definisi masdar ini adalah sumber atau acuan makanya ada sebagian ulama ilmu nahwu yang mengatakan bahwa tasrifan fi'il harusnya diawali dengan masdar. NoComments on 4 Hukum Nun Mati Beserta Contohnya; Dalam pembagian nun mati, ada 4. Berikut diantaranya: 1. Secara bahasa isim memiliki arti "yang dinamakan", "nama", atau "kata benda". Sedangkan menurut ulama nahwu, isim berarti kata yang menunjukkan suatu makna yang ada pada zatnya akan tetapi tidak berkaitan dengan waktu FIQHDAN USHUL FIQH PENGERTIAN DAN PEMBAGIAN HUKUM SYARA' Dosen pengampu :Nunung Susfita M.SI Disusun oleh : Kelompok V M.Turmuzi Ramdhani (180202090) Rosalia Madani Putri (180202082) PROGRAM STUDI AHWAL AS SYAHKSIYYAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM 2018 1 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah swt tuhan sekalian alam, yang telah memberikan nikmat,hidayah,serta inayahnya Isimmaushul juga akan mengalami perubahan jika digunakan untuk memperjelas kata benda yang jumlahnya dua (mutsanna) atau lebih dari dua (jamak). Berikut contoh isim maushul mutsanna: Perbesar Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Hukum Isim 15 Beserta Contohnya Nadhom Hukum isim 15 merupakan kumpulan dari alamatul i’rob atau tanda-tanda dari i’rob yang dibuat semacam nadhom. Di dalam kumpulan tersebut berisi 10 hukum mengenai isim dan 5 hukum berkenaan dengan i’robnya Fi’il. Tidak seperti umumnya … Read More » Nadhom Alfiyah Bab Nakirah dan Makrifat Penjelasan dan Artinya Nadhom Nadhom Alfiyah Bab Nakirah dan Makrifat الْنَّكِرَةُ وَالْمَعْرِفَةُ ini dijelaskan dalam bait nomor 52 sampai 71. Pembahasan lengkap dalam bab ini berjumlah 20 Nadhom. Dua bait pertama No. 52&53 hanya menjelaskan tentang apa itu nakiroh … Read More » Arti dan Penjelasan Nadhom Alfiyah Bab Al Ta’rif, Bait No 106 – 112 Nadhom Nadhom Alfiyah bab Al Ta’rif ini dimulai bait nomor 106 sampai 112. Total berisi 7 bait atau syair. Dalam Nadhom Alfiyah Ibnu Malik, ini dibabkan dengan nama bab al Mu’araf biadatit ta’rif الْمُعَرَّفُ بِأَدَاةِ الْتَّعْرِيْفِ. … Read More » Nadhom Cara Asyik Namun Menakutkan? NadhomNadhom Nadhom atau nadzom, tertulis arab النَّظْمُ merupakan salah satu istilah yang acapkali digunakan oleh umat Islam. Mereka mempergunakan istilah ini untuk banyak hal, khususnya nadhom digunakan untuk media dakwah. Selain sebagai piranti dakwah, isitilah … Read More » Ilustrasi Alquran Foto PexelsPengertian isim secara sederhana dapat diartikan sebagai kata benda. Lebih luas lagi, dalam buku Alquran Terjemahan Per Kata An-Nur disebutkan bahwa, “Isim adalah kata yang merujuk pada kata yang dibendakan, nama diri, bilangan, kata orang, atau hewan.”Kemudian, ahli bahasa juga mendefinisikan isim dalam definisi lain. Menurutnya, isim merupakan ragam kata yang menunjukkan makna intrinsik yang tidak terikat pada perubahan waktu. Cirinya ditandai dengan awalan tanwin dan huruf alif contoh, kata الكتب yang berarti buku merupakan isim. Lafaz كَتَبَ termasuk isim karena didahului huruf jarr yaitu إِلَى. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang isim lengkap dengan ciri-ciri dan Isim dan ContohnyaUntuk menentukan suatu kata termasuk isim atau bukan, bisa dilihat dari ciri-cirinya. Mengutip buku Express Mudah Belajar Bahasa Arab karya Elfranjy Agratama, berikut ciri-ciri isim yang bisa Anda pelajariIlustrasi membaca Al Quran. Foto Shutterstock1. Diakhiri huruf dengan tanwinSetiap kalimat yang harakat akhirnya dibaca tanwin, baik tanwin fathah ـً , kasrah ـٍ maupun dhommah ـٌ , maka itu adalah isim. Contohnya2. Diawali huruf alif lam الLafadz yang tadinya bertanwin, setelah bertemu dengan alif lam tanwinnya hilang. Contohnyaالرجل Seorang laki-lakiوالكتاب Sebuah kitab/buku3. Didahului oleh haraf jarrJika ada lafadz yang didahului huruf jarr, maka lafadz tersebut jelas termasuk isim. Contohnyaذَهَبْتُ مِنَ الْبَيْتِ إِلَى الْمَدْرَسَةِ Saya pergi dari rumah ke sekolahYang bertindak sebagai huruf jarr adalah مِنَ dan إِلَى. Maka, isim sesudahnya yaitu الْبَيْت dan الْمَدْرَسَ menjadi majrur kondisi jika dimasuki oleh huruf jarr.Ilustrasi membaca Al Quran. Foto Shutterstock4. Didahului oleh ya يا nidaYaitu ya يا yang berfugsi untuk menyeru. Contohnyaيَا مُحَمَّدُ wahai MuhammadKalimat مُحَمَّدُ merupakan isim karena dimasuki oleh ya يا adalah penggabungan kata dua atau lebih. Kata pertama dinamakan mudhlaf, sedangkan kata kedua dinamakan mudhlaf ilaih. ContohApa yang dimaksud dengan isim?Apa contoh dari isim?Apa ciri-ciri isim? NadhomHukum isim 15 merupakan kumpulan dari alamatul i’rob atau tanda-tanda dari i’rob yang dibuat semacam nadhom. Di dalam kumpulan tersebut berisi 10 hukum mengenai isim dan 5 hukum berkenaan dengan i’robnya Fi’ seperti umumnya bahasa nadhom yang dikenal, hukum isim 15 ini menggunakan bahasa melayu yang tentu -umumnya- diperuntukkan bagi para santri yang Indonesia dan Malaysia. Hukum isim 15 ditulis dengan bentuk aksara pegon namun menggunakan bunyi bahasa Indonesia/ nadham kali ini akan membahas hal itu, yaitu hukum isim 15 beserta contohnya yang kami tulis dengan sederhana. Seperti penyusun hukum isim limabelas, harapan kami semoga tulisan ini bisa mewarnai dan meramaikan kajian-kajian Nahwu dan Sharf sebagai ilmu alat untuk membedah syariat Isim 15Contoh Hukum Isim 15 ArabPenjelasan Hukum Isim 15KesimpulanHukum Isim 15Hukum Isim 15 Beserta ContohnyaLirik dan isi dari nadham hukum isim 15 adalahHukum isim mufrad dirafa’ dengan dhummah, dinashob dengan fathah, dijar dengan kasrah. Ja’a Zaidun, ra’aitu Zaidan, Marartu bi ZaidinHukum Jamak Taksir dirafa’ dengan dhummah, dinashob dengan fathah, dijar dengan kasrah. Ja’a rijalun, raitu rijalan, marartu birijalinHukum Isim tasniyah dirafa dengan Alif, dinashab dengan Ya dijar dengan Ya’. Ja’a Zaidani, ra’aitu Zaidaini marartu bi ZaidainiHukum isim yang lima dirafa’ dengan Waw, dinasab dengan Alif dijar dengan Ya’. Ja’a Abuka, raiatu abaka marartu bi jamak muzakar salim dirafa’ dengan Waw, dinasab dengan Ya’ dijar dengan Ya. Ja’a mu’minuna, raitu mu’minina, marartu bi mu’mininaHukum Jamak Muanatssalim dirafa’ dengan dhummah, dinashob dengan kasrah, dijar dengan kasrah. Ja’a mu’minatun, ra’aitu mu’minatin, marartu bimu’ isim Manqush dirafa’ dengan taqdir, dinasab dengan zahir, dijar dengan taqdir. Ja’a qadhi, raitu qadhiya, marartu bi isim maqshur dirafa’ dengan taqdir, dinasab dengan taqdir, dijar dengan taqdir. Ja’a Musa, raitu Musa, marartu bi isim tegah sharaf dirafa’ dengan dhummah, dinasab dengan fathah, dijar dengan fathah. Ja’a Ibrahimu, raitu Ibrahima, marartu bi isim idhafah kepada ya mutakalim, dirafa dengan takdir, dinashab dengan takdir dijar dengan takdir. Ja’a ghulami, raitu ghulami marartu bi ghulamiHukum fiil yang mudhari’ shahih akhir, dirafa’ dengan dhummah dinasab dengan fathah dijazam dengan sukun. Zaidun yaqumu, Zaidun ayyaquma, Zaidun lam fiil yang lima, dirafa dengan Nun, dinashab dibuang Nun, dijazam dibuang Nun. Zaidani yadhribaani, zaidani ayyadhribaa, Zaidani lam fiil yang mudhari’ mu’tal waw, dirafa’ dengan taqdir, dinasab dengan zahir, dijazam dibuang waw. Zaidun yad’u, Zaidun ay yad’ua, Zaidun lam yad’ fiil yang mudhari mu’tal ya, dirafa’ dengan taqdir, dinasab dengan zahir, dijazam dibuang ya’. Zaidun yarmi, Zaidun ay yarmira, Zaidun lam fiil yang mudhari mu’tal alif, dirafa dengan taqdir, dinasab dengan taqdir, dijazam dibuang alif. Zaidun yakhsyaa, Zaidun Ay yakhsyaa, Zaidun lam Hukum Isim 15 ArabDari isi nadzham hukum lima belas di atas beserta contohnya, kami sertakan teks Arab dari contoh-contoh tersebut ke dalam dan FiilRafa’NashabJar/Jazmاسم مفردجَاءَ زَيْدٌرَأَيْتُ زَيْدًامَرَرْتُ بِزَيْدٍجمع تكسيرجَاءَ رِجَالٌرَأَيْتُ رِجَالًمَرَرْتُ بِرِجَالٍاسم تثنيةجَاءَ زَيْدَانِرَأَيْتُ زَيْدَيْنِمَرَرْتُ بِزَيْدَيْنِاسم يغ ليماجَاءَ أَبُوْكَرَأَيْتُ أَبَاكَمَرَرْتُ بِأبِيْكَجمع مذكر سالمجَاءَ مُؤْمِنُوْنَرَأَيْتُ مُؤْمِنِيْنَمَرَرْتُ بِمُؤْمِنِيْنَجمع مؤنث سالمجَاءَ مُؤْمِنَاتٌرَأَيْتُ مُؤْمِنَاتٍمَرَرْتُ بِمُؤْمِنَاتٍاسم منقوصجَاءَ قَاضِيرَأَيْتُ قَاضِيَمَرَرْتُ بقَاضِياسم مقصورجَاءَ مُوْسَىرَأَيْتُ مُوْسَىمَرَرْتُ بِمُوْسَىاسم تكه صرفجَاءَ اِبْرَاهِيْمُرَأَيْتُ اِبْرَاهِيْمَمَرَرْتُ بِإبْرَاهِيْمَاسم اضافة كفد ياجَاءَ غُلَامِيْرَأَيْتُ غُلَامِيْمَرَرْتُ بِغُلَامِيْفعل صحيح اخرزَيْدٌ يَقُوْمُزَيْدٌ اَنْ يَقُوْمَزَيْدٌ لَمْ يَقُمْفعل يغ ليمازَيْدَانِ يَقُوْمَانِزَيْدَانِ اَنْ يَقُوْمَازَيْدَانِ لَمْ يَقُوْمَامعتل واوزَيْدٌ يَدْعُوزَيْدٌ اَنْ يَدْعُوَزَيْدٌ لَمْ يَدْعُمعتل ياءزَيْدٌ يَرْمِيزَيْدٌ اَنْ يَرْمِيَزَيْدٌ لَمْ يَرْمِمعتل الفزَيْدٌ يَخْشَىزَيْدٌ اَنْ يَخْشَىزَيْدٌ لَمْ يَخْشَTabel contoh hukum isim dan fi’ilPenjelasan Hukum Isim 15Dari nadham hukum 15 tersebut, mungkin ada beberapa istilah yang masih dianggap musykil. Karena sebagaimana karakter nadhom pada umumnya, selain isi konten yang disampaikan, nadham juga harus memperhatikan keserasian ucapan sehingga tidak jarang dijumpai penyederhanaan, pembuangan atau bahkan dimaksud hukum’ adalah mengacu pada i’robYang dimaksud dengan dirafa’ dst, adalah dibaca, diirobi, ma’mul rofa’. Dalam istilah lain -secara berurutan- marfu’, manshub, majrur, sebagai alamat irob disebutkan dhummah dll, itu berarti bertanwin atau dhummatain. Kecuali sukun, dan harakat pada irobnya isim ghairu yang lima adalah asmaul khomsah. Dalam Alfiyah ditambah hanu’ menjadi asmaussittah artinya isim yang enam.…dengan taqdir, …dengan zahir’ ini mengacu pada i’rob lafdzi dan i’rob teqah sharf adalah isim ghairu musharif atau man’us shorfi. Singkatnya, isim ghairu munsharif adalah isim yang tercegah dari tanwin. Hukum irobnya sama dengan isim mufrad, kecuali pada 11 sampai 15 dari hukum isim 15 ini menjelaskan fi’il mudhari’ dengan tiga bentuknya. Pembagian fiil mudhari’ ini mempertimbangkan pengirobanNo 11 fi’il mudhari’ shohih akhir wa la minal af’aul khomsah fiil mudhari yang shahih akhir huruf akhirnya bukan huruf ilat dan bukan af’alul 12 fiil mudhari yang lima adalah af’aul khomsah. Yaitu mudhari’ bertemu wawu alif tasniah, wawu jama’ dan ya’ muannats 13-15 menjelasakan fi’il mudhari’ yang akhirnya berupa huruf illah. Huruf illat terdiri dari 3, yaitu wawu, alif dan ya’.KesimpulanMeskipun pada kenyataannya kumpulan alamat i’rob ini tidak semuanya berisi hukum-hukumnya isim, tapi terdiri dari 10 hukum kalimah isim dan 5 kalimah Fi’il tidak lah salah jika disebut Hukum isim 15 karena dalam konteks ini isim yang itu, 5 hukum kalimah fi’il yang tercantum dalam nadhom hukum isim limabelas hakikatnya satu, yaitu fi’il mudhori’ dengan berbagai bentuknya. Yang lebih penting dari itu semua, hukum isim 15 adalah upaya menolong dan mempermudah para pelajar dan santri untuk belajar ilmu Nahwu-Shorof. Mari berkirim Fatihah untuk penyusunnya. Lahul Fatihah… Sahabat muslim sekalian, selama dalam pergaulan dan pekerjaan sehari-hari, pasti masing-masing memiliki gaya percakapan yang berbeda. Salah satu bentuk percakapan umum misalnya ketika hendak menunjukkan letak atau lokasi benda. Untuk menjelaskan hal tersebut, membutuhkan kata tunjuk seperti “ini” dan “itu”. Dalam bahasa Arab kata tersebut termasuk dalam isim, salah satunya adalah isim isyarah. Penggunaan kata tunjuk dalam bahasa Arab, dipengaruhi oleh jumlah dan dan jenis kelamin. Jenis kata inilah yang dimaksud dengan isyarah. Apabila sahabat muslim mempelajari tentang kaidah bahasa Arab, akan banyak menemukan isim di dalamnya. Pada bahasa Indonesia, isim akan berfungsi seperti kata kerja namun memiliki banyak sekali macamnya. Baca Juga Tasrif Isim Maf’ul Isim IsyarahMacam-Macam Isim IsyarahIsmul Isyarati Lil Qaribi اِسْمُ الْإِشَارَةِ لِلْقَرِيْبِIsmul Isyarati Lil Qaribi MudzakkarIsmul Isyarati Lil Qaribi Mu’annatsIsmul Isyarati Lil Ba’iidi اِسْمُ الْإِشَارَةِ لِلْبَعِيْدِIsmul Isyarati Lil Ba’iidi MudzakkarIsmul Isyarati Lil Ba’iidi Mu’annatsIrab Isim IsyarahShare thisRelated posts Pengertian dari isyarah adalah sejenis isim yaitu suatu kata selain dari kata kerja dan kata ganti. Selain itu kata ini termasuk dalam kata wujud benda namun tidak dipengaruhi oleh waktu. Isim tersebut digunakan untuk menunjukkan posisi dari suatu benda sekaligus dengan jenis kelamin dan jumlahnya. Jenis kelamin terdiri dari mudzakkar dan muannats, sedangkan untuk jumlah terdiri dari mufrad, jamak, dan mutsanna. Apabila sahabat muslim membandingkan dengan bahasa Inggris, maka isim disebut dengan demonstrative pronoun, sedangkan dalam bahasa Indonesia dinamakan kata tunjuk. Dalam hal ini, posisi benda yang ditunjukkan baik dalam posisi dekat maupun jauh. Isyarah ini akan mirip dengan kata “ini’ dan itu” pada bahasa Indonesia. Ketika ditilik dari sisi jumlah, isim isyarah untuk benda mufrad atau tunggal akan sama dengan kata “this’ dan “that”. Sedangkan untuk kata jamak atau plural akan sebanding dengan kata “these” dan “those”. Namun pada penggunaannya dalam bahasa Arab akan terdapat isim yang diperuntukkan bagi dua benda atau disebut mutsanna. Baca Juga Contoh Nahwu Shorof Macam-Macam Isim Isyarah Ismul Isyarati Lil Qaribi اِسْمُ الْإِشَارَةِ لِلْقَرِيْبِ Ismul isyarati lil qaribi ini merupakan kata tunjuk yang bisa digunakan untuk menunjukkan letak benda-benda dengan jarak dekat. Lokasi benda ini masih bisa dijangkau tubuh dan tangan. Dalam penggunaannya, isim ini juga masih dibagi menjadi beberapa bagian dengan berdasarkan jenis kelamin dan jumlahnya. Ismul Isyarati Lil Qaribi Mudzakkar Ismul isyarati lil qaribi mudzakkar adalah isim yang digunakan untuk menunjukkan benda yang letaknya dekat dan memiliki jenis kelamin laki-laki/ maskulin. Kata Tunjuk Dekat Mudzakkar Tunggal/ Mufrad Ganda/ Mutsanna Banyak/ Jamak Bahasa Arab Ini’ yang dipakai هذا هذانِ هؤلاء Cara Baca Hadzaa Hadzaani Hiwalaa’ Apabila menggunakan isim isyarah, maka selanjutnya pergunakan isim sejati yang telah mengalami perubahan format. Sesuaikan dengan jumlah benda yang ditunjukkan, apakah mufrad, jamak, ataupun mutsanna. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut Baca Juga Contoh Jumlah Ismiyah Bahasa Arab Cara Baca Arti هذا طالب Hadzaa thaalibun Ini seorang murid lk هذان طالبان Haadzaanii thaalibaani Ini dua orang murid lk هؤلاء ثلاثة طلاب Hiwalaa tsalaatsah thalaabun Ini tiga orang murid lk Ismul Isyarati Lil Qaribi Mu’annats Jenis ismul isyarat ini biasanya dipergunakan ketika hendak menunjukkan suatu benda yang letaknya dekat dan memiliki jenis kelamin perempuan atau feminim. Jenis kata tunjuk yang berdasarkan pada jumlah benda dapat dilihat pada tabel berikut. Kata Tunjuk Dekat Muannats Tunggal/ Mufrad Ganda/ Mutsanna Banyak/ Jamak Bahasa Arab Ini’ yang dipakai هذه هاتانِ هؤُلَاءِ Cara Baca Hadzihi Haataani Haulaa-i Contoh penggunaan ismul isyarati tersebut adalah sebagai berikut; Baca Juga Contoh Tashrif Lughowi Bahasa Arab Cara Baca Arti هذه طالبة Hadzihi thaalibatun Ini seorang murid pr هاتان الطالبانتان Haataanii thaalibataani Ini dua orang murid pr هؤلاء ثلاث طالبات Haa ulaa I tsalaatsa thaalibaat Ini tiga orang murid pr Ismul Isyarati Lil Ba’iidi اِسْمُ الْإِشَارَةِ لِلْبَعِيْدِ Jika tadi sahabat muslim telah memahami akan ismul isyarati yang dipergunakan untuk menunjukkan benda yang dekat, maka kali ini akan dibahas tentang ismul isyarati sebagai kata tunjuk benda yang letaknya jauh. Ismul ba’iidi ini juga dibagi menjadi dua bagian berdasarkan jumlah benda dan jenis kelaminnya. Ismul Isyarati Lil Ba’iidi Mudzakkar Ismul isyarati ini dipergunakan untuk menunjukkan benda yang letaknya jauh dan memiliki jenis kelamin laki-laki/maskulin. Pada tabel di bawah ini akan bisa dilihat tentang jenis kata tunjuk berdasarkan jumlah benda. Kata Tunjuk jauh Mudzakkar Tunggal/ Mufrad Ganda/ Mutsanna Banyak/ Jamak Bahasa Arab Itu’ yang dipakai ذلكَ ذانك أُولئكَ Cara Baca dzalika dzaanika Ulaa ika Baca Juga Kajian Naibul Fa’il, Pengertian, Contoh, dan Hukum-Hukumnya Contoh dari penggunaan ismul isyarati lil ba’iidi mudzakkar ini adalah Bahasa Arab Cara Baca Arti ذلكَ مدرس Dzaalika mudarrisun Ini seorang guru lk ذانك مدرسان Dzaanika mudarrisaani Ini dua orang guru lk أُولئكَ مدرسون Ulaa ika mudarrasuun Ini tiga orang guru lk Ismul Isyarati Lil Ba’iidi Mu’annats Jenis ismul isyarati ini digunakan sebagai kata tunjuk bagi benda yang lokasinya jauh serta jenis kelaminnya adalah wanita/feminin. Jenis kata tunjuk tersebut didasarkan pada jumlah benda yang bisa dilihat pada tabel berikut Kata Tunjuk jauh muannats Tunggal/ Mufrad Ganda/ Mutsanna Banyak/ Jamak Bahasa Arab Itu’ yang dipakai تِلْكَ تانِكَ أُولَئِكَ Cara Baca tilka Taa nika Ulaa ika Contoh penggunaan ismul isyarati di atas seperti di bawah ini. Bahasa Arab Cara Baca Arti تِلْكَ مدرسة Tilka mudarrasah Ini seorang guru pr تانِكَ مدرستان Taa nika mudarrisataani Ini dua orang guru pr أُولَئِكَ مدرسات Ulaa ika mudarrasaat Ini tiga orang guru pr Irab Isim Isyarah Setelah memahami tentang pengertian dan jenisnya, beralih ke hukum irab isim isyarah. Dalam tata bahasa Arab dijelaskan bahwa hukum irab isim isyarah adalah Mabni. Penjelasannya adalah mabni sukun seperti هذا, mabni Fathah seperti ذلك , dan mabni Kasrah seperti هذه atau هؤلاء. Syarat tersebut mengalami pengecualian untuk huruf هَذَان dan هَتَانِ karena keduanya merupakan bentuk dari tastniyah. Baca Juga Kupas Tuntas Khobar Muqoddam dan Mubtada Muakhor Sesuai dengan kaidah yang ada, bentuk tastniyah dari هذا dan هذه, maka aturan irabnya akan mengikuti dari hukum irab mutsana yaitu menggunakan rafa’ dengan huruf Alif, Nashab, dan juga jar dengan Iya. Kedudukan irab isyarah pada suatu kalimat, akan tergantung dari posisinya. Bisa terletak pada bagian rafa’ atau sebagai mubtada. Selain itu bisa juga berada dinashab dan juga jar. Mempelajari kaidah bahasa Arab adalah sesuatu yang unik. Banyak kaidah yang harus diperhatikan dan ditelaah dengan baik. Hampir sama dengan bahasa Indonesia yang memiliki EYD, beberapa isim tersebut adalah EYD yang dalam bahasa Arab termasuk isim isyarah. Semakin banyak ilmu yang didapat, sahabat muslim akan bisa lebih mudah membuat kalimat bahasa Arab yang benar. Pemuda Muslim Yang Selalu Memperbaiki Hati dan Diri Programmer Blogger Desainer

hukum isim 15 beserta contohnya